Sunday, July 15, 2007
KITA MASIH BISA !!!!!
Melihat performa Timnas Indonesia di Piala Asia, tentu rasa bangga akan menyeruak keluar setelah 2 pertandingan yang telah dijalani. Bagaimana tidak, menghadapi tim-tim yang boleh dikatakan satu tingkat di atas kita, penampilan Ponaryo dkk. luar biasa, semangat di atas lapangan, determinasi terus-menerus yang ditunjukkan saat menghadapi lawan yang lebih diunggulkan membuat semua kelebihan teknis lawan yang notabene adalah tim papan atas Asia sama sekali tidak terlihat.

Ketika melawan Bahrain, semifinalis Piala Asia edisi 2004, lini tengah benar-benar tampil dengan tekad yang kuat. Turun dengan starting line up yang berisi dua gelandang pekerja dan ball winner Ponaryo Astaman dan Mahyadi Panggabean, Indonesia menekan Bahrain dengan ketat, tak lupa satu gelandang kreatif dan bertenaga ditempatkan sedikit lebih di depan, hasilnya, melalui kecerdikan Firman Utina, Budi Sudarsono membawa Indonesia unggul menit ke 14, meledakkan hampir seluruh isi Gelora Bung Karno. Kemudian gol kedua Indonesia, lahir lewat kerjasama dua sayap Budi Sudarsono dan Elie Aiboy, yang kemudian diteruskan long range effort Firman Utina yang membentur tiang gawang, namun kemudian bola pantul disergap dengan sigap oleh Bambang Pamungkas. Kesan setelah gol kedua lahir adalah cepat nan mematikan.
Kemudian, gol Elie Aiboy ketika melawan Arab Saudi,adalah berkat kerja keras pengganti sang kapten Ponaryo, Syamsul Bachri Chaeruddin, yang dengan susah payah bertarung dengan gelandang-gelandang gurun pasir, yang kemudian memudahkan Elie Aiboy, dengan finishing yang dingin melesakkan gol penyama kedudukan. Walau akhirnya harus kalah dengan menyakitkan, perjuangan seluruh pemain untuk menutup setiap jengkal lini pertahanan patut diacungi jempol.

Yang kemudian harus jadi perhatian adalah lini belakang ketika menghadapi bola-bola silang, ketiga gol yang bersarang di gawang Indonesia, semuanya berasal dari bola-bola atas. Saya cukup yakin dengan performa Maman Abdurrahman, yang dengan luar biasa mengagalkan peluang 99% gol Yasser Al Qahtani, tapi saya agak khawatir dengan Charis Yulianto, sedang performa dua full back Mohammad Ridwan dan Ricardo Salampessy, patut diacungi jempol, mereka naik dan turun dengan disiplin, nyaris menurut saya tanpa cela.

Menghadapi Korea Selatan di partai hidup mati nanti, tentu kita berada di posisi underdog, mengingat bagaimana reputasi mereka di level internasional. Mengandalkan kelebihan udara Cho Jae Jin, kemampuan bola mati Lee Chun Soo, tentu sangat menakutkan. Tapi sekali lagi kawan, ingatlah bahwa apapun bisaterjadi di sepakbola, dan tentunya saya berharap keajaiban menerangi Gelora Bung Karno.

INGAT BUNG, INI KANDANG KITA!!!!!
 
posted by fareez at 9:40:00 am | Permalink |


3 Comments: