Wednesday, September 05, 2007
ribute To Antonio Puerta (26 November 1984- 28 Agustus 2007)



dini hari, 26 Agustus 2007, aku menonton
pertandingan terakhirmu via siaran
televisi...

SEVILLA-GETAFE

aku tak ingat betul, menit berapa, kau
jatuh terduduk dekat gawangmu, setelah
berlari mengejar bola...

awalnya kukira hanya cedera biasa, namun
ketika Ivica Dragutinovic dan Andres
Palop panik melihat kau tak sadar...

aku tahu, ini tak biasa...



sempat lega ketika dirimu meninggalkan
lapangan dengan berjalan, kau masih sadar...

kemudian pertandingan berlanjut dengan
kemenangan 4-1 di pihakmu...

dan ketika itu pula kau kembali pingsan,
3 hari kau terbaring di ranjang Rimah
Sakit...

Lalu Rabu, 29 Agustus 2007...

Kubaca berita di koran pagi dengan mulut
ternganga...
kau telah pergi...

dan yang lebih menyesakkan lagi, kau
pergi meninggalkan istrimu yang hamil tua...

Puerta, satu bulan lagi kau akan jadi
ayah...

tinggal satu bulan, namun anakmu tidak
akan pernah melihat bapaknya secara
langsung,

dia hanya akan membaca sejarahmu,
seorang muda 22 tahun, 1 kali membela
timnas Spanyol, ikut dalam skuad Sevilla
yang merebut UEFA Cup 2006, Super Eropa
2006, Copa Del Rey 2006,dan terakhir
UEFA Cup 2007.




Puerta, aku hanya ingat sebuah golmu,
golmu ke gawang Schalke tahun lalu di
masa perpanjangan waktu...

Gol yang mengantar Sevilla ke Final...
Sebuah gol yang spesial...

Puerta, kau belum menunjukkan semua pada
dunia,

tapi mungkin kau merasa, semua sudah
cukup bagi seorang Puerta...

Selamat Jalan
ANTONIO JOSE PUERTA PEREZ..




kau telah menunjukkan padaku sekali
lagi, bahwa kematian adalah hal yang
paling dekat...
benar-benar dekat...
 
posted by fareez at 4:20:00 am | Permalink | 3 comments
Monday, August 27, 2007
Mari Kita Mulai



Baiklah.....

Sudah dimulai....

musim baru bagi ROMA,

semester baru bagiku,

terima kasih aquilani...

kamu menginspirasiku malam ini....


memulai sesuatu yang kelihatannya begitu sulit.....


sulit....

ah....
 
posted by fareez at 11:50:00 pm | Permalink | 3 comments
Tuesday, August 14, 2007
Lagu Baru
Yup

kalo anda datang ke blog ini, maka anda akan mendapati lagu Digital Love-nya Daft PUnk udah ilang dari halaman ini, berganti dengan


SEIZE THE DAY-AVENGED SEVENFOLD


Seize the day or die regretting the time you lost
It's empty and cold without you here, too many people to ache over

I see my vision burn, I feel my memories fade with time
But I'm too young to worry
These streets we travel on will undergo our same lost past

I found you here, now please just stay for a while
I can move on with you around
I hand you my mortal life, but will it be forever?
I'd do anything for a smile, holding you 'til our time is done
We both know the day will come, but I don't want to leave you

I see my vision burn, I feel my memories fade with time
But I'm too young to worry (a melody, a memory, or just one picture)

Seize the day or die regretting the time you lost
It's empty and cold without you here, too many people to ache over

Newborn life replacing all of us, changing this fable we live in
No longer needed here so where do we go?
Will you take a journey tonight, follow me past the walls of death?
But girl, what if there is no eternal life?

I see my vision burn, I feel my memories fade with time
But I'm too young to worry (a melody, a memory, or just one picture)

Seize the day or die regretting the time you lost
It's empty and cold without you here, too many people to ache over

Trials in life, questions of us existing here, don't wanna die alone without you here
Please tell me what we have is real

So, what if I never hold you, yeah, or kiss your lips again?
Woooaaah, so I never want to leave you and the memories of us to see
I beg don't leave me

Seize the day or die regretting the time you lost
It's empty and cold without you here, too many people to ache over

Trials in life, questions of us existing here, don't wanna die alone without you here
Please tell me what we have is real

Silence you lost me, no chance for one more day [x2 then continues in the background]
I stand here alone
Falling away from you, no chance to get back home
I stand here alone
Falling away from you, no chance to get back home


lagu ini diambil dari album City of Evil

Selamat Menikmati
 
posted by fareez at 2:35:00 am | Permalink | 1 comments
Friday, August 03, 2007
????
yah...pusing lagi.....

aku maasih pusing.....

besok pulang, senen ke Jogja lagi, selasa pulkam lagi, rabu ke jogja lagi....


CDMA (Capeeek Deeeh Maleees Ahh)

ada yang punya saran mengatasi stres ini....

moga2 ntar kamis jadi ke pulau sempu (Berdoa moga2 proposal tembus )

sehingga bisa jalan-jalan....:D/

oops, saya lupa posting pengalaman Kuliah Lapangan (lebih tepat disebut kuliah wisata 8-} )

maklum, ngurusin laporannya belibet... bikin mumet....X(
 
posted by fareez at 10:49:00 pm | Permalink | 3 comments
Wednesday, July 25, 2007
It's Just A Fad
apakah salah kalau aku hanya mengungkapkan kegundahanku??????

apakah salah kalau aku hanya menyampaikan sesuatu yang tiba-tiba muncul di benakku????

apakah salah kalau aku cuma ingin mengutarakan pendapatku????

dan........


apakah salah kalu aku pengen berhenti kuliah dan ingin punya usaha sendiri????

apakah salah kalau yang kuutarakan di atas cuma sekedar omong-omong belaka???

kalau tidak.....

mengapa kalian begitu marah padaku??????

aku tidak 100% serius tentang hal itu

aku cuma ingin tahu pendapat kalian...

Lalu mengapa kalian semarah itu?????

apakah aku berdosa dengan berucap seperti itu....
 
posted by fareez at 9:54:00 pm | Permalink | 8 comments
Thursday, July 19, 2007
Sebuah Tanda Cinta
Selama 20 tahun, 3 bulan dan 13 hari ketika tulisan ini diketik, baru malam ini saya mau mengeluarkan air mata untuk timnas Indonesia. Saya suka dengan perjuangan mereka, dan saya yakin bukan hanya saya saja yang mengeluarkan air mata malam ini, puluhan ribu orang yang menonton di Stadion Gelora Bung Karno Malam ini pastinya akan mengalami kepedihan yang lebih.

Kita, hari ini, 18 Juli 2007, berkesempatan untuk menulis sejarah baru di pentas persepakbolaan. Tapi apa mau dikata, kita belum diizinkan untuk memasuki babak baru dalam persepakbolaan kita, artinya masih banyak yang harus dibenahi dalam sistem persepakbolaan kita.

Saya tidak ingin menyalahkan siapapun atas kegagalan kita kali ini, kita gagal terhormat, jauh lebih terhormat dari Thailand yang di pertandingan akhir tampil antiklimaks, kalah 0-4 dari Australia, atau Malaysia, yang hanya menjadi lumbung gol. Meskipun, kita patut angkat topi pada anak-anak negeri Paman Ho.

Yang harus dilakukan sekarang adalah memperbaiki sistem dan manajemen persepakbolaan nasional, terutama dalam hal pembinaan pemain muda. Belajarlah pada Vietnam, anda lihat siapa duet di lini depan mereka, Le Cong Vinh dan Phan Tan Binh, dua orang pemuda yang merintis karir timnas mulai dari bawah. Le Cong Vinh dan Phan Tan Binh, bahkan sampai sekarang masih termasuk timnas Olimpiade Vietnam, itu artinya mereka belum terlalu matang untuk ukuran seorang pesepakbola, tapi lihat performa dua anak emas Paman Ho itu, tanpa mereka saya piker Vietnam tidak akan mampu berbuat banyak. Bandingkan dengan performa timnas U-23 kita, hanya Boaz yang mampu konstan bermain di timnas senior. Lainnya, bahkan jarang dimainkan di klubnya, jujur saja saya masih asing dengan hampir seluruh punggawa timnas U-23. Memang SDM yang buruk, ataukah pembinaan yang salah. Masih sering kita dengar kasus pencurian umur di kompetisi-kompetisi junior.

Kemudian, dalam hal kompetisi lokal, kita terlalu royal membuka kran pemain asing. Hasilnya, dalam lima musim terakhir, Top Scorer dikuasai oleh orang-orang ekspatriat. Mana nama Bambang pamungkas, Ahmad Amiruddin, Budi Sudarsono? Mereka tenggelam dibawah Cristian Gonzalez, Emanuel De Porras, Franco Hitta, Emeleu Serge, Batoum Roger, yang kualitasnya tidak cukup istimewa. Kalau mau jujur, anak-anak muda kita yang sering main di lapangan kampung, memiliki potensi untuk jauh berbicara di level Asia.

Namun, ada pula keuntungan kita dengan hasil-hasil yang diperoleh timnas, sekarang tidak ada lagi rasa inferior atupu minder terhadap nama-nama besar di level Asia. Selain itu, sekarang kita sudah mulai mencintai timnas kita sendiri, sesuatu yang tak mungkin terjadi dalam waktu 10 tahun kemarin. Saya iri dengan bangsa-bangsa lain yang begitu bangga terhadap timnas mereka, begitu cinta pada mereka, orang –orang yang berpesta tiap timnas mereka menang, dan menangis tersedu-sedu ketika timnasnya kalah. Hal itu sudah kita rasakan ketika kita bertanding di Piala Asia kali ini, mudah-mudahan hal ini akan terus berlanjut dan diiringi peningkatan prestasi kita.

Ketika saya mulai menutup uneg-uneg saya kali ini, air mata masih membayang di pelupuk mata saya. Tapi percayalah, lain kali akan ada tawa untuk timnas. Mungkin di SEA GAMES nanti, mungkin di Piala AFF, atau pun di Piala Asia edisi mendatang, bahkan untuk Piala Dunia, saya masih yakin !!!
Sekarang marilah kita kembali aktivitas kita masing-masing seraya mengambil hikmah dari perjalanan timnas kali ini, banyak hal yang bisa didapat , saya tak akan mengurai hal-hal tersebut, karena anda pasti sudah tahu sendiri.

HIDUPLAH INDONESIA RAYA!!!!!!
 
posted by fareez at 11:46:00 am | Permalink | 5 comments
Sunday, July 15, 2007
KITA MASIH BISA !!!!!
Melihat performa Timnas Indonesia di Piala Asia, tentu rasa bangga akan menyeruak keluar setelah 2 pertandingan yang telah dijalani. Bagaimana tidak, menghadapi tim-tim yang boleh dikatakan satu tingkat di atas kita, penampilan Ponaryo dkk. luar biasa, semangat di atas lapangan, determinasi terus-menerus yang ditunjukkan saat menghadapi lawan yang lebih diunggulkan membuat semua kelebihan teknis lawan yang notabene adalah tim papan atas Asia sama sekali tidak terlihat.

Ketika melawan Bahrain, semifinalis Piala Asia edisi 2004, lini tengah benar-benar tampil dengan tekad yang kuat. Turun dengan starting line up yang berisi dua gelandang pekerja dan ball winner Ponaryo Astaman dan Mahyadi Panggabean, Indonesia menekan Bahrain dengan ketat, tak lupa satu gelandang kreatif dan bertenaga ditempatkan sedikit lebih di depan, hasilnya, melalui kecerdikan Firman Utina, Budi Sudarsono membawa Indonesia unggul menit ke 14, meledakkan hampir seluruh isi Gelora Bung Karno. Kemudian gol kedua Indonesia, lahir lewat kerjasama dua sayap Budi Sudarsono dan Elie Aiboy, yang kemudian diteruskan long range effort Firman Utina yang membentur tiang gawang, namun kemudian bola pantul disergap dengan sigap oleh Bambang Pamungkas. Kesan setelah gol kedua lahir adalah cepat nan mematikan.
Kemudian, gol Elie Aiboy ketika melawan Arab Saudi,adalah berkat kerja keras pengganti sang kapten Ponaryo, Syamsul Bachri Chaeruddin, yang dengan susah payah bertarung dengan gelandang-gelandang gurun pasir, yang kemudian memudahkan Elie Aiboy, dengan finishing yang dingin melesakkan gol penyama kedudukan. Walau akhirnya harus kalah dengan menyakitkan, perjuangan seluruh pemain untuk menutup setiap jengkal lini pertahanan patut diacungi jempol.

Yang kemudian harus jadi perhatian adalah lini belakang ketika menghadapi bola-bola silang, ketiga gol yang bersarang di gawang Indonesia, semuanya berasal dari bola-bola atas. Saya cukup yakin dengan performa Maman Abdurrahman, yang dengan luar biasa mengagalkan peluang 99% gol Yasser Al Qahtani, tapi saya agak khawatir dengan Charis Yulianto, sedang performa dua full back Mohammad Ridwan dan Ricardo Salampessy, patut diacungi jempol, mereka naik dan turun dengan disiplin, nyaris menurut saya tanpa cela.

Menghadapi Korea Selatan di partai hidup mati nanti, tentu kita berada di posisi underdog, mengingat bagaimana reputasi mereka di level internasional. Mengandalkan kelebihan udara Cho Jae Jin, kemampuan bola mati Lee Chun Soo, tentu sangat menakutkan. Tapi sekali lagi kawan, ingatlah bahwa apapun bisaterjadi di sepakbola, dan tentunya saya berharap keajaiban menerangi Gelora Bung Karno.

INGAT BUNG, INI KANDANG KITA!!!!!
 
posted by fareez at 9:40:00 am | Permalink | 3 comments